Raksasa mesin pencarian, Google sedang menjalankan misi untuk menghubungkan negara – negara berkembang melalui web dengan bantuan balon udara raksasa yang berfungsi sebagai WiFi Hotspot yang dikenal dengan Project Loon. Untuk mendukung upaya dari Project Loon ini, 3 perusahaan jaringan seluler di Indonesia, Telkomsel, XL Axiata dan Indosat telah menyetujui untuk menguji Project Loon di Indonesia pada 2016 mendatang.
Di Indonesia, masih banyak daerah yang belum mencicipi infrastruktur internet yang layak, sehingga Google berharap kedepannya Project Loon ini akan dapat bekerja sama untuk menempatkan koneksi jaringan LTE untuk menghubungkan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Vice president dari Project Loon, Mike Cassidy mengatakan dalam sebuah blog, bahwa di Indonesia saat ini hanya 1 dari setiap 3 orang yang terhubung ke internet. “Dan meskipun sebagian besar koneksi mereka sangat lambat, mereka tetap melakukan beberapa hal yang cukup luar biasa. Dengan segera kami harap lebih banyak orang di Indonesia akan dapat menggunakan internet agar dapat membawa budaya serta bisnis mereka secara online tanpa meninggalkan rumah”, lanjut Mike.
Project Loon sendiri terbang diketinggian 12 mil (sekitar 19 KM) di atas permukaan bumi tepatnya di lapisan stratosfer. Google menggunakan algoritma khusus untuk perangkat lunak yang disematkan pada Project Loon ini untuk menentukan kemana balon udara ini harus pergi. Balon udara ini terbuat dari bahan polyethylene plastic. Jika balon udara ini mengembang, tingginya dapat mencapai 40 kaki dan lebar mencapai 50 kaki. Salah satu alasan Google merencanakan Project Loon ini karena Android yang kini sedang berkuasa dalam segi OS smartphone memiliki pengguna yang banyak di negara – negara berkembang dan dapat dipastikan mereka akan dengan mudah mengakses internet pula pada perangkat mobile. [MFHP]