Perkembangan teknologi semakin pesat termasuk juga media informasi dan internet, banyak toko online dadakan yang menawarkan barang-barang mereka dengan mudah di dunia maya, baik itu melalui website sendiri, maupun online shop yang disediakan oleh toko online seperti Tokopedia, Shopee dll. Adapun yang melalui media pesan instan seperti lewat WhatsApp, termasuk penyebaran informasi barang melalui media sosial seperti yang paling trend lewat facebook, twitter, google plus ataupun Instagram. Terlalu mudahnya penyebaran informasi tersebut sangat sering disalah gunakan untuk penipuan berkedok online shop (olshop) menambah panjang rangkaian korban-korban yang tertipu.
Sebelum Anda berbelanja online, alangkah baiknya jika mengetahui ciri toko online palsu terlebih dahulu. Dilansir dari clark, berikut langkah-langkah mengenali toko online palsu yang sering disalah gunakan oleh para kawanan penipu online:
1. Periksa Url
Trik paling disukai penipu adalah membuat situs webnya sangat mirip atau meniru alamat merek atau perusahaan besar, seperti YahOO.com atau Amazon.net. Beberapa situs penipuan memiliki URL yang terlihat seperti situs web resmi pada pandangan pertama. Sebelum Anda memasukkan informasi pribadi Anda, seperti nomor kartu kredit Anda, pelajari URL-nya.
Penipu meniru alamat situs web resmi milik merek atau perusahaan besar, karena penipu berharap Anda hanya membaca sekilas alamat situs web dan nama domain. Untuk itu, sebaiknya Anda mengetik sendiri URL-nya dan kemudian pastikan untuk memeriksa kesalahan ejaan. Beberapa penjahat dunia maya membuat situs yang hanya berjarak satu huruf dari situs asli, berharap Anda salah mengetik URL.
2. Gunakan Pemeriksa Situs Web
Anda juga dapat memeriksa situs melalui pencarian situs aman Google dengan mengunjungi: https://transparencyreport.google.com/safe-browsing/search. Tulis alamat situs web atau URL yang dicurigai. Nanti muncul hasilnya yang menunjukkan apakah situs itu berbahaya atau tidak.
3. Perhatikan bilah alamat
Perhatikan awal alamat situs webnya (apakah https:// atau http://). Jika “http” ditambah “s” berarti aman dan menunjukkan bahwa situs web menggunakan enkripsi untuk mentransfer data, melindunginya dari peretas.
Namun, “https://” juga dalam kondisi tertentu tidak menjamin keamanan, setidaknya alamat seperti itu sebagai titik awal yang baik.
Jika situs web menggunakan “http://” tanpa “s”, itu tidak menjamin bahwa situs web itu penipuan, tetapi ini harus menjadi perhatian. Untuk amannya, Anda tidak boleh memasukkan informasi pribadi ke situs web yang dimulai dengan “http://”.
Beberapa peramban web seperti Google Chrome, membantu memperingatkan Anda tentang situs web yang tidak aman. Jika sebuah situs aman, Anda bisa melihat dari ikon gembok di sebelah alamat web atau alamat itu mungkin disorot dengan warna hijau.
Peramban web biasanya menaruh peringatan jika alamat situs web yang diarah itu tidak aman dengan menuliskan “Not Secure” yang terletak di nama sebelum alamat situsnya. Jika mendapati seperti itu, klik saja kata “Not Secure” itu untuk melihat detail lebih lanjut mengapa itu ditandai tidak aman.
Saat berbelanja online, ingatlah selalu untuk memperhatikan peringatan keamanan siber, dan berhati-hatilah saat Anda merasakan ada yang tidak beres.(kl)