Jakarta – Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) hari ini, Senin, 13 Februari 2017, menyelenggarakan acara Bincang – Bincang Hasil Survey MASTEL Tentang Wabah HOAX Nasional, di LOT8 Bar & Resto, SCBD, Jakarta Selatan.
Pada acara tersebut disampaikan laporan dari hasil Survey yang dilakukan oleh MASTEL guna melihat tanggapan dari masyarakat mengenai berita hoax, dari penyebaranya, klarifikasi, dampaknya terhadap kehidupan berbangsa dan bermoral secara nasional.
Survey dilakukan secara online dan mendapat tanggapan dari 1.116 responden. Sementara rentang usia yang mengikuti survey, mulai dari 25 – 40 tahun 25,70 persen, 20 – 24 tahun 18,40 persen, 16 – 19 tahun 7,70 persen dan dibawah usia 15 tahun 0,40 persen. Survey disebarkan ke publik pada 7 Februari 2017 dan ditutup pada 9 Februari 2017 pukul 12.30 WIB, jadi hanya sekitar 48 jam saja.
Untuk daftar pertanyaan survey yang diajukan meliputi pemahaman seputar definisi hoax, perilaku masyarakat dalam menyikapi hoax, bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyebarkan hoax, serta dampak yang ditimbulkan hoax dalam kehidupan berbangsa dan cara penanggulangan hoax.
Sebanyak 90,30 persen responden menjawab bahwa berita hoax merupakan berita bohong yang sengaja dibuat. 91.80 persen responden menjawab berita hoax seputar pilkada merupakan berita hoax yangs sering mereka terima. Untuk penyebarannya 92,40 persen menjawab melalui sosial media.
“Walau berita hoax sengaja dibuat untuk mempengaruhi publik dan kian marak lantaran faktor stimulan seperti isu Sosial Politik dan SARA, namun penerima hoax cukup kritis karena mereka telah terbiasa untuk memeriksa kebenaran berita,” ujar Ketua Umum MASTEL, Kristiono.
“Ini artinya sudah bagus, tinggal bagaimana mencegah kelompok silent majority berpindah ke haters,” tambahnya.
Namun perlu ada peran aktif dari pemerintah, pemuka agama dan komunitas untuk membantu meningkatkan literasi masyarakat. Dalam hal ini dengan menyediakan akses terhadap fasilitas untuk memeriksa berita hoax yang beredar.
MASTEL merupakan bagian dari eleman masyarakat tentunya telah menyiapkan sarana yang dapat digunakan oleh publik untuk melakukan pengecekan terhadap berita hoax. Dalam waktu dekat aplikasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat.
“Kami sebagai bagian dari elemen masyarakat juga tengah merencanakan pengembangan ekosistem mitigasi hoax”, ungkap Kristiono.
Pada kesempatan yang sama MASTEL juga mensosialisasikan slogan THIS, yang merupakan singkatan dari Tanpa Hoax, Indonesia Sejahtera. Selain itu dilakukan juga penandatanganan kerja sama dengan Qlue, guna menyinergikan inisiatif digital berbasis aplikasi.(hh)