Perusahaan Ini Gunakan Gabus Untuk Membuat Ponsel Pintar

Sebuah perusahaan teknologi asal Portugis membuat casing ponsel pintar Android yang bahannya terbuat dari gabus, bahan alami yang dapat di daur ulang serta bahan asli dari negara Iberia.

Ponsel dengan merek Ikimobile adalah salah satu ponsel pintar pertama yang menggunakan bahan selain dari plastik, logam, dan kaca dan juga mewakili dukungan untuk sektor teknologi pada sebuah negara, yang telah membuat kemajuan dalam pengembangan perangkat lunak tetapi sedikit dalam pembuatan perangkat keras.

Ponsel pintar versi buatan Portugal merupakan versi ponsel yang direncanakan untuk diluncurkan pada tahun ini dengan merek Ikimobile, guna melengkapi kebutuhan pabrik, maka mereka akan mentransfer sebagian besar produksinya dari Cina.

“Ikimobile ingin menempatkan Portugal pada sebuah jalur menuju masa depan, dengan menekankan teknologi pada produk ini,” ujar kepala eksekutif Tito Cardoso kepada Reuters di pabrik Ikimobile di daerah produsen gabus Coruche, sekitar 80 km barat Lisbon.

“Kami yakin bahwa produk ini menawarkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang orang bisa merasa nyaman menggunakan,” katanya. Gabus dipanen hanya setiap sembilan tahun tanpa melukai pohon-pohon ek dan sepenuhnya dapat didaur ulang.

Portugal sendiri adalah produsen gabus terbesar di dunia dan dengan hadirnya ponsel juga menandai upaya terbaru untuk mendiversifikasi penggunaannya di luar penggunaannya sebagai sumbat botol anggur.

Sementara itu. ekspor gabus Portugis baru-baru ini memperoleh kembali puncaknya setelah 15 tahun lalu karena sumbat gabus kembali dibutuhkan pasar ketimbang plastik dan logam. Portugal juga mengekspor produk gabus lainnya seperti lantai, pakaian dan kipas angin turbin.

Lapisan gabus akan menutupi punggung ponsel yang menyediakan insulasi termal, akustik, dan anti-shock. Gabus memiliki warna mulai dari hitam ke coklat terang dan memiliki sifat antibakteri bersertifikat dan dapat melindungi pengguna terhadap radiasi baterai.

Cardoso mengatakan bahwa Ikimobile telah bekerja dengan Universitas Minho Portugal utara untuk membuat ponsel itu “lebih hijau” dan berharap untuk segera mengganti casing plastik dengan bahan-bahan alami.

Materi dari gabus tersebut dipadatkan hanya menggunakan resin alami, diperlukan bertahun-tahun penelitian dan pengujian untuk penggunaan di ponsel. Pabrik tersebut harus memproduksi 1,2 juta ponsel pintar per tahun, jika dibandingkan dengan pengiriman pasar smartphone seluruh dunia tahun lalu yang mencapai hampir 1,5 miliar, produksi tersebut hanyalah ibarat setetes air dilaut.

Sebagian besar ponsel diproduksi di Asia tetapi manufaktur lokal membantu memanfaatkan ketersediaan material dari gabus dan merek “Made in Portugal” yang bakal menarik bagi konsumen di Eropa, Angola, Brasil, dan Kanada.(hh)

Sumber