Prediksi Tsunami Gunakan Kecerdasan Buatan

Sistem peringatan dini yang dapat diandalkan untuk mendeteksi tsunami kini selangkah lebih dekat berkat penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cardiff.

Para peneliti mengatakan bahwa analisis gelombang suara laut yang dipicu oleh gempa bumi bawah laut memungkinkan mereka untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) agar dapat memprediksi kapan tsunami mungkin terjadi. Hasilnya dipublikasikan hari ini di jurnal Scientific Reports.

Kecerdasan Buatan ini diharapkan  dapat membantu para ahli dalam mendapatkan penilaian real-time yang akurat dari peristiwa geologi ini.

Dr. Usama Kadri, dari Fakultas Matematika Universitas Cardiff, mengatakan  bahwa Tsunami berdampak buruk pada masyarakat. Mengembangkan metode yang akurat untuk mendeteksinya dengan cepat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa.

“Temuan kami menunjukkan bahwa kami dapat mengklasifikasikan jenis gempa dan mengambil sifat utamanya dari sinyal akustik, dalam waktu dekat. Metode ini akan melengkapi teknologi yang ada untuk analisis tsunami waktu nyata dan menyediakan alat lain bagi para ahli yang bekerja untuk mendeteksinya,” lanjutnya.

Dr. Kadri juga menabahkan bahwa pekerjaan ini merupakan bagian integral dari proyek yang lebih besar untuk menciptakan sistem peringatan dini tsunami yang lebih andal.

Untuk penelitian, tim menganalisis rekaman suara laut dalam setelah 201 gempa bumi yang terjadi di Pasifik dan Samudra Hindia.

Tsunami sering terjadi setelah gempa bumi vertikal, di mana lempeng tektonik di permukaan bumi bergerak terutama ke atas dan ke bawah daripada secara horizontal. Gerakan ini menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, menciptakan gelombang yang sangat panjang yang dapat menyebabkan kerusakan luas di darat.

Gerakan vertikal menghasilkan kompresi lapisan air yang mengirimkan sinyal suara spesifik yang membawa informasi tentang dinamika dan geometri patahan. Mr Bernabe Gomez, Ph.D. siswa di tim peneliti, menggunakan informasi ini untuk melatih algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali ketika gempa vertikal telah terjadi, yang dimana dapat digunakan untuk menentukan tsunami di masa depan secara real-time.

“Gerakan tektonik sangat rumit, dengan elemen horizontal dan vertikal. Beberapa gempa memiliki kemampuan lebih tinggi untuk menghasilkan tsunami daripada yang lain. Dengan menggunakan teknik pemrosesan sinyal digital, kami dapat menganalisis rekaman suara gempa bawah laut, yang melatih kecerdasan buatan (AI ) untuk mengklasifikasikan jenis gempa bumi dan besarnya momennya. Ini adalah langkah penting untuk sistem peringatan dini tsunami yang andal karena jenis gempa dapat menentukan apakah tsunami akan dihasilkan sama sekali,” Kata Dr. Kadri.(ra/hh)