Revisi Pergub Nomor 149 Tahun 2016 Beri Kesempatan Lebih Luas Bagi Industri

Jakarta – Adanya rencana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melakukan revisi terhadap Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 149 Tahun 2016 mengenai Pengendalian Lalu Lintas dengan Jalan Berbayar Elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Disambut baik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Seperti dilansir dari Tekno Liputan6.com, dengan dilakukannya revisi pada Pergub Nomor 149 Tahun 2016 akan memberikan peluang usaha untuk industri terkait. Hal ini disebabkan tidak adanya pembatasan pada pegunaan teknologi. Jadi teknologi yang digunakan bisa beragam dan tidak terpaut pada satu teknologi saja.

Rencananya revisi akan dilakukan pada Pasal 8, dimana didalam pasal tersebut hanya mencantumkan satu jenis teknologi saja. Teknologi yang dimaksud adalah Dedicated Short Range Communication (DRC) atau Komunikasi Jarak Pendek 5,8GHz dengan kamera LPR pada sistem ERP.

“Teknologi apapun yang diterapkan, saya harap bisa membuka kesempatan lebih luas bagi industri terkait sehingga tidak terbatas pada satu teknologi saja,” jelas Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A Pangerapan seperti dikutio dari Tekno Liputan6.com, Senin, 23 Januari 2017.

Padahal teknologi DRC itu telah digunakan pada sistem ERP di Singapura sejak tahun 1998. Sudah jelas sekali kalau teknologi itu memang teknologi lama yang sudah banyak ditinggalkan penggunanya. Bahkan sekarang ini negara-negara yang akan mengaplikasikan ERP akan menggunakan teknologi yang lebih kompeten yaitu 4G LTE atau satelit.

Sementara itu Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) juga melihat dengan hanya dicantumkan satu jenis teknologi didalam peraturan mengenai implementasi ERP akan memicu adanya kekhawatiran munculnya monopoli pada persaingan usaha.

Namun, Dirjen APTIKA yang panggilan akrabnya Sammy melihat perlu adanya alternatif teknologi pada implementasi ERP, jangan hanya terbatas pada satu teknologi. Ini akan membantu menjadikan persaingan usaha juga menjadi lebih sehat.

“Yang terpenting dicari solusi yang paling bagus namun tetap mengikuti perkembangan zaman,” ujar pria yang biasa dipanggil Sammy.

Walaupun demikian Sammy tidak menerangkan secara rinci mengenai teknologi yang sesuai, apakah akan menggunakan satelit atau 4G, kalau nantinya sistem ERP tersebut di aplikasikan di Jakarta.

“Saya tidak bisa komentar teknologi mana yang lebih unggul. Menurut saya, semuanya akan berbasis aplikasi. Di masa depan, teknologi akan berbasis aplikasi digital dan itu harus bisa dianut semua orang,” terangnya.

Diharapkan dengan dimplementasikannya sistem ERP di Jakarta akan dapat membantu mengurangi jumlah kendaraan umum dan masyarakat bisa mulai mencoba menggunakan angkutan umum.(hh)