Soft Skill ini Harus Dimiliki untuk hadapi Industri 4.0

Memasuki era industri 4.0, kita akan menyaksikan robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) marak diaplikasikan ke berbagai hal. Semua dapat diotomatisasi oleh AI, para pekerja mulai berfokus pada tugas yang membutuhkan keunggulan unik, seperti kreativitas, kecerdasan emosional, dan kemampuan story telling. Kemampuan teknis dan literasi data menjadi sangat penting.

Shelley Osborne, Vice President of Learning, Udemy mengatakan bahwa orang-orang mulai menyadari jika soft skills tidak bisa digantikan oleh teknologi. Ketika teknologi sudah sedemikian berkembang hingga bisa memprogram dirinya sendiri, dalam beberapa kasus, hanya bisnis dan pekerjaan yang fokus pada interaksi manusia yang bertahan.
Soft skill apa saja yang penting untuk dimiliki millenial agar dapat sukses menjadi profesional muda? Dilansir dari situs web forbes.com, berikut adalah 9 di antaranya!

1. Kreativitas

Robot dan mesin memang dapat melakukan banyak hal, tetapi mereka tidak dapat bersaing dengan manusia dalam hal menciptakan, berimajinasi, menemukan, dan bermimpi. Semua teknologi yang akan datang, ruang kerja di masa depan akan membutuhkan cara berpikir yang baru sehingga pemikiran kreatif dan kreativitas manusia menjadi aset yang penting.

2. Berpikir Analitis (kritis)

Bersamaan dengan berpikir kreatif, kemampuan untuk berpikir secara analitis menjadi sangat berharga, terutama saat kita bergerak ke arah cara kerja dan perubahan pembagian kerja antara manusia dan mesin. Ini karena manusia mempunyai kemampuan berpikir kritis sehingga dapat mengembangkan ide-ide yang inovatif, memecahkan masalah yang kompleks dan mengukur kelebihan, kekurangan. Semua menggunakan logika dan pemikiran, serta mengandalkan insting dan emosi.

3. Kecerdasan emosional

Juga dikenal sebagai EQ, kecerdasan emosional menggambarkan kemampuan seseorang untuk menyadari, mengontrol, dan mengekspresikan emosinya dan juga menyadari emosi orang lain. Jadi ketika berbicara dengan seseorang kita mampu menunjukkan empati dan bisa bekerja sama dengan orang lain, kita sedang menggambarkan seseorang dengan EQ tinggi. Mengingat bahwa mesin tidak bisa menyamai kemampuan manusia untuk terhubung secara emosional dengan manusia lain, sangat masuk akal jika orang dengan EQ tinggi akan semakin diinginkan di dunia kerja.

4. Komunikasi interpersonal

Berkaitan dengan EQ, kemampuan untuk bertukar informasi antar manusia juga penting, artinya para pegawai harus mengasah kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif dengan sesama, menggunakan nada bicara dan bahasa tubuh yang sesuai agar pesan bisa tersampaikan dengan baik.

5. Keinginan belajar dan pikiran untuk berkembang

Seseorang yang memiliki pikiran untuk berkembang paham bahwa kemampuan mereka bisa dikembangkan lebih jauh lagi, dan peningkatan tersebut bisa memberikan mereka pencapaian yang lebih tinggi. Mereka siap menerima tantangan baru, belajar dari kesalahan, dan secara aktif mencari cara untuk memperluas pengetahuan. Orang-orang seperti ini akan sangat dibutuhkan di dunia kerja, karena berkat AI dan kemajuan teknologi lainnya, keterampilan dan pengetahuan kita bisa luntur dengan sangat cepat.

6. Pengambilan keputusan

Kita tahu bahwa komputer bisa memproses informasi lebih cepat dari otak manusia, tapi hebatnya, manusia masih bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan penting mengenai bisnis di berbagai organisasi. Manusia lah yang bertanggung jawab atas keputusan mereka terkait bisnis dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Oleh karena itu, Kemampuan dalam pengambilan keputusan masih penting dalam dunia kerja. Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa sifat pengambilan keputusan manusia akan berubah – lebih tepatnya, teknologi akan mengurus keputusan yang mendasar dan standar, sementara manusia tetap bertanggung jawab terhadap keputusan yang lebih kompleks.

7. Kepemimpinan

Tempat kerja kedepan akan sangat berbeda dari organisasi hierarki di masa sekarang. Kelompok kerja berbasis proyek dan kelompok kerja jarak jauh akan menjadi hal biasa di masa mendatang. Tetapi hal itu tidak akan mengurangi pentingnya kepemimpinan yang kuat. Seseorang harus tetap mengambil peran pemimpin untuk mengatasi banyaknya masalah dan menyiapkan solusinya. Ciri kepemimpinan umumnya seperti kemampuan dalam hal menginspirasi dan mengarahkan.

8. Kecerdasan dalam menangani keberagaman dan budaya

Tempat kerja akan menjadi semakin beragam dan terbuka, jadi pegawai harus bisa menghormati, mengerti, dan beradaptasi dengan pegawai lainnya yang mungkin memiliki pandangan berbeda. Ini tentu akan meningkatkan cara orang-orang berinteraksi dalam perusahaan.

9. Menerima perubahan

Cepatnya perubahan sekarang ini sangat mengejutkan, terutama dalam hal AI. Ini berarti manusia harus lebih gesit dalam menghadapi perubahan. Pegawai harus lebih fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan tempat kerja, ekspektasi, dan keterampilan yang dibutuhkan. Dan, yang paling penting, mereka jangan sampai melihat perubahan sebagai beban, melainkan melihat perubahan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.(kl)