Jakarta – Dengan berhentinya BlackBerry memproduksi sendiri perangkat ponsel, maka telah dibuat kesepakatan dengan produsen lokal untuk membuat BlackBerry Android. Produksi akan dilaksanakan di Tanah Air, tepatnya di Cikarang. Melihat adanya kerja sama tersebut Menkominfo Rudiantara menanggapinya dengan baik.
“Bagus dong, kita dorong,” kata Menkominfo seperti dikutip dari detikINET.
Kominfo selalu memberikan dukungan bagi setiap vendor yang ingin membuat atau memproduksi perangkat selulernya di Indonesia. Untuk itulah aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri dibuat agar Indonesia bisa menjadi produsen, tidak hanya sekedar menjadi konsumen.
“Kita dorong produk-produk yang dibuat dalam negeri. Saya akan terus dukung,” ujarnya sambil mengakhiri pembicaraan.
Sebelumnya telah banyak beredar pemberitaan mengenai adanya kerja sama BlackBerry Limited dengan PT. TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) dibawah sebuah perusahaan dengan nama PT BB Merah Putih.
Perusahaan bentukan kerjasama ini akan membuat BlackBerry dengan menggunakan sistem operasi Android di pabrik Delta Silikon, Cikarang. Pada tahap awal yaitu untuk enam bulan pertama, direncanakan mampu memproduksi sebanyak 300.000 unit smartphone setiap bulannya.
Sementara untuk pengoperasian pabrik diserahkan kepada PT Adi Reka Mandiri, yang mayoritas kepemilikannya dipegang oleh TiPhone bersama dengan Arima Communication, sebuah perusahaan manufaktur elektronik yang berasal dari Taiwan. Untuk TiPhone sendiri, mayoritas saham dimiliki oleh PINS, yang merupakan anak perusahaan dari Telkom.
Corporate Secretary PT. Tiphone Mobile Indonesia, Semuel Kurniawan menjelaskan bahwa untuk menghadapi kerja sama tersebut, telah disiapkan aplikasi yang aman untuk digunakan di BlackBerry nantinya.
“Mencakup aplikasi untuk konsumen dan pengguna bisnis yang bersumber, dibuat dan diproduksi secara lokal, untuk tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Dengan adanya pelaksanaan produksi smartphone BlackBerry di Tanah Air merupakan bentuk dukungan dari usaha pemerintah dalam memperkenalkan aturan TKDN. Disamping itu juga untuk menghadirkan smartphone LTE yang memiliki nilai tambah yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia.
“Kami ingin membawa perangkat BlackBerry yang produktif dan aman ke lebih banyak orang, terutama pasar Indonesia, yang merupakan pasar yang penting bagi BlackBerry,” ujar Ralph Pini, COO and General Manager of Devices BlackBerry.