Menghadapi isu perubahan iklim yang semakin mendesak, para pengembang perangkat lunak harus mulai merangkul praktik pengkodean yang sadar iklim. Inilah pesan yang disampaikan oleh Suzanne Dibianca, Salesforce EVP dan Chief Impact Officer, dalam sebuah artikel di Forbes.
Dalam artikel tersebut, Dibianca menyebutkan bahwa meskipun banyak coder memiliki keinginan untuk menciptakan perangkat lunak yang lebih ramah lingkungan, sebagian besar dari mereka tidak tahu bagaimana melakukannya. Sebuah survei yang dilakukan oleh Salesforce menunjukkan bahwa 75% desainer UX, pengembang perangkat lunak, dan manajer operasi TI ingin perangkat lunak yang mereka ciptakan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah. Namun, setengah dari mereka mengaku tidak tahu cara mengurangi kerusakan lingkungan dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Dibianca menyoroti bahwa salah satu hambatan terbesar adalah kurangnya komitmen dari manajemen perusahaan terhadap pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan. Menurut survei yang sama, 76% pemimpin tidak percaya bahwa pengembangan perangkat lunak berkelanjutan merupakan keharusan.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dibianca merekomendasikan agar para pengembang perangkat lunak merancang dengan mempertimbangkan emisi karbon dan dampak lingkungan secara keseluruhan. Dalam proses pengembangan, desainer dapat memilih opsi yang lebih berkelanjutan sebagai pilihan default, seperti mengoptimalkan ukuran gambar, warna, dan jenis huruf untuk mengurangi konsumsi energi.
Selain itu, menggunakan kecerdasan buatan (AI) juga dapat membantu dalam menulis kode yang lebih hijau. Namun, perlu diingat bahwa AI sendiri adalah salah satu bentuk perhitungan yang kurang hijau. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara efisiensi kode dan faktor-faktor penting lainnya seperti keamanan dan kegunaan.
Mengenai infrastruktur perangkat keras, Dibianca menegaskan bahwa dengan melengkapi para teknolog dengan alat yang tepat dan bermitra dengan kepemimpinan yang tepat, mereka dapat mendorong efisiensi yang bermakna dan penghematan biaya, serta menurunkan emisi secara keseluruhan.
Dalam kesimpulannya, pengembang perangkat lunak perlu lebih sadar akan dampak lingkungan dari pekerjaan mereka. Dengan pengambilan langkah-langkah sederhana seperti mempertimbangkan emisi karbon, memanfaatkan AI secara bijaksana, dan memperhatikan infrastruktur perangkat keras, mereka dapat membantu mengurangi dampak negatif perangkat lunak terhadap lingkungan, serta menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi perubahan iklim yang mendesak.(hh)