Jakarta – Pesatnya teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan perubahan keamanan tradisional menjadi non tradisional, perubahan pragmatis menjadi asimetris, perubahan ekonomi klasik meniadi ekonomi digital, dan perubahan linear menjadi non-linear.
Untuk itu hari ini Kamis (19/07/2018) telah dilakukan serah terima tugas dari Desk Cyber Nasional kepada Badan Siber dan Sandi Negara. Dimana nantinya BSSN akan melaksanakan tugas keamanan siber dengan memanfaatkan dan mengkonsolidasikan semua unsur semua stakeholder yang ada kedalam road map yang telah disiapkan oleh BSSN.
Dalam sambutannya Sekretaris Kemenko Polhukam Yoedhi Swastono mengatakan bahwa pada tahun 2017 saja ada sekitar 205,5 juta serangan siber. Jumlah itu meningkat 66 persen dari tahun sebelumnya. Adanya hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi sumber serangan sekaligus menjadi salah satu target serangan siber terbanyak.
Oleh karena itu kita semua harus mewaspadai segala dampak dan pemanfaatan dunia siber dengan sebaik-baiknya. Untuk menanggulangi ancaman dunia siber yang multi dimensional memerlukan langkah-langkah yang progresif dengan melibatkan seluruh stake holder yaitu pemerintah agar misi industri media dan masyarakat atau komunitas.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, keberadaan Desk Cyberspace National sebelumnya sangat penting mengingat belum ada lembaga yang secara khusus bertugas menjaga keamanan siber. Sebagai sebuah lembaga yang bersifat ad hoc, Desk Cyberspace National telah menjadi sebuah lembaga kemitraan koordinasi strategis yang komprehensif di Kementrian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan guna menyiapkan diri menghadapi berbagai ancaman serangan di dunia siber.
Sementara itu Sekertaris Utama (Sestama) BSSN, Syahrul Mubarak dalam sambutannya mengatakan bahwa BSSN tidak mungkin dapat bekerja sendiri, karena harus memanfaatkan semua stakeholder yang ada kedalam road map yang telah disiapkan oleh BSSN.
“BSSN juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa komunitas seperti APJII, ATSI dan lain-lain yang sudah berjalan. Dalam langkah operasional pun BSSN selalu melakukan konsolidasi dengan semua pihak yang terlibat dan berkaitan dengan keamanan siber,” kata Syahrul.
“Terkait dengan pedoman dan langkah-langkah strategis, saat ini BSSN sedang menyusun strategi keamanan siber nasional. Dengan menggunakan bahan masukan yang di dapat dari Desk Cyberspace Nastional,” imbuhnya.
Untuk itu Sesmenko Polhukam berharap dengan terbentuknya BSSN secara kelembagaan penanganan situasi siber di Indonesia dapat lebih terkoordinasi, cepat, tuntas, dan menjadikan BSSN sebagai tonggak untuk keamanan siber di Indonesia.(hh)