Twitter Akuisisi Squad, Aplikasi Berbagi layar dan Video Call

Pada hari Jum’at 11 Desember 2020, Twitter mengumumkan telah mengakuisisi Squad sebuah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk berbagi layar dan obrolan video dengan teman pada waktu yang bersamaan.

Menurut TechCrunch, seluruh tim, termasuk salah satu pendiri Esther Crawford dan Ethan Sutin akan bergabung dengan perusahaan sebagai bagian dari kesepakatan. Dalam postingan Medium, Crawford mengatakan Twitter berencana untuk memanfaatkan keahlian timnya dalam audio dan video.

“Penggabungan grup ini diharapkan dapat membangun format baru yang memungkinkan percakapan yang menyenangkan, bermakna dan menarik dan dapat memperluas spektrum percakapan yang dapat dilakukan orang-orang di layanan ini,” kata Crawford.

Dilansir dari situs Engadget, meski sudah mengumumkan akuisisi tapi Twitter tidak mengungkapkan persyaratan akuisisi dan tidak mengatakan apakah perjanjian tersebut termasuk teknologi Squad.

“Saya berharap keluarnya kami akan memberi tip skala sedikit lebih untuk meyakinkan investor untuk memasukkan uang ke dalam tim yang beragam karena setiap keberhasilan adalah titik bukti lain bahwa kami, pendiri yang secara historis kurang modal dan diremehkan, adalah taruhan yang bagus,” tambah Crawford.

Mulai 12 Desember 2020 pengguna tidak dapat mengakses layanan Squad sebab Twitter berencana akan langsung menutup layanan ini setelah akuisisi. Keputusan ini mengejutkan sebab layanan Squad mengalami lonjakan pengunaan di awal pandemi hingga 1.100 persen.

TechCrunch menyarankan keputusan Twitter untuk menutup layanan Squad setelah akuisisi ini mungkin memiliki hubungan dengan jumlah developer tool yang digunakan Squad. Squad diketahui menggunakan dan memanfaatkan developer tool untuk pengembangan Snap. Ketergantungan aplikasi pada alat-alat tersebut mungkin membuat porting Squad ke backend Twitter tidak dapat dilakukan. Mengingat Twitter tidak memiliki riwayat terbaik dalam mengelola aplikasi yang berada di luar kompetensi intinya.(na)