Teknologi 5G memiliki kecepatan paling tinggi dibandingkan “G” yang lain. Sebelum 5G, ada 4 generasi jaringan: 1G, 2G, 3G, dan 4G. Perusahaan berlomba untuk memiliki jaringan 5G. Dan negara-negara bersaing untuk menjadi yang pertama menerapkan 5G secara nasional, karena banyak inovasi revolusioner yang akan dibangun oleh para ahli dengan adanya 5G.
Bagi para pelanggan nirkabel masih harus menunggu untuk merasakan salah satu manfaat utama yang bisa dibawa 5G suatu hari nanti. Hal ini karena banyaknya pihak yang akan menggunakan jaringan 5G lebih dahulu untuk mengaplikasikan teknologi baru. Termasuk kota pintar, operasi jarak jauh, dan pabrik otomatis.
Dilansir dari situs CNN, perbedaan utama antara 4G dan 5G adalah kecepatan yang lebih cepat, bandwidth yang lebih tinggi, dan “latensi” yang lebih rendah, atau jeda waktu dalam komunikasi antara perangkat dan server. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini :
Kecepatan
Jika 4G LTE Advanced menyediakan kinerja hingga 1Gbps, 5G telah diuji untuk beroperasi di antara 5-8Gbps dengan 5G NR dan mmWave yang bisa memiliki potensi untuk menyediakan antara 10-40Gbps. Ini akan membuka berbagai peluang baru untuk aplikasi yang rakus-kinerja seperti Enterprise, Data Center atau backhaul selular. Standar kinerja tinggi 5G disebut sebagai eMBB: enhanced mobile broadband.
5G akan menawarkan bandwidth dan kapasitas yang jauh lebih besar dan tinggi dibandingkan 4G. 5G tidak hanya membuka lebih banyak spektrum nirkabel untuk penggunaannya, seperti 5G NR (new radio) dan mmWave (millimeter wave), tapi juga dirancang untuk menggunakan apa yang sudah tersedia sekarang dengan lebih baik, mengingat potensi pengguna yang berjumlah sangat banyak di lingkungan-lingkungan perkotaan.
Latensi
5G bisa menawarkan latensi yang jauh lebih rendah dibanding 4G. Latensi ultra-rendah diinginkan konsumen yang mengharapkan respon real-time (pangilan video, streaming, dan lain-lain), dan 5G bahkan bisa mendukung skenario di mana respon seketika bukan hanya diharapkan tapi sangat penting: seperti aplikasi medis.
Standar latensi-rendah 5G disebut sebagai URLLC: ultra-reliable, low-latency connections.Latensi sudah rendah dengan adanya 4G, tetapi 5G akan membuatnya hampir mendekati nol.
Ini akan menjadi inovasi untuk teknologi lain, seperti mobil yang dapat mengemudi sendiri, yang hanya perlu mengirim sinyal tentang lingkungan sekitar melalui internet ke komputer di awan (cloud computing), meminta komputer menganalisis situasi dan mengembalikan sinyal ke mobil untuk memberitahukan apa yang harus dilakukan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang dapat mengemudi sendiri (dan penumpangnya), komunikasi itu harus dilakukan secara instan.(kl)