JAKARTA, 13 FEBRUARI 2017 – Maraknya peredaran berita-berita hoax belakangan berpotensi untuk menimbulkan perpecahan, instabilitas politik dan gangguan kemanan. Pasalnya, berita hoax kerap dianggap sebagai produk yang paling mudah untuk disebar di era keterbukaan informasi di Indonesia seperti sekarang ini dan cukup mumpuni untuk mempengaruhi opini masyarakat. Bahkan, fenomena ini menjadi sorotan Presiden Joko Widodo. Dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional di Ambon, Provinsi Maluku, Presiden mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berupaya dalam menjernihkan situasi dan menghentikan penyebaran berita-berita bohong dan fitnah yang dapat mengakibatkan perpecahan bangsa, terutama yang beredar melalui media sosial.
Atas dasar hal tersebut Masyarakat Telematika Indonesia sebagai wadah bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, Komunikasi dan Penyiaran menggelar sebuah survey untuk mendapatkan persepsi masyarakat terhadap berita hoax, penyebaran berita hoax, klasifikasi berita hoax serta dampak berita hoax terhadap kehidupan berbangsa secara nasional.