Apple dan Google Siapkan Sistem Aplikasi Otomatis untuk Lacak COVID-19

Apple dan Google mengumumkan sistem baru yang memungkinkan otoritas kesehatan masyarakat menggunakan smartphone untuk melacak kontak COVID-19 tanpa harus mengunduh aplikasi.

Dilansir dari situs reuters.com, sistem baru yang dinamai ‘Exposure Notifications Express’ ini memungkinkan otoritas kesehatan masyarakat mengirimkan file konfigurasi dari Apple ke Google maupun sebaliknya. Kedua perusahaan teknologi ini menggunakan file tersebut untuk mengatur sistem yang dapat dipilih langsung oleh pengguna ponsel. Kemudian menentukan apakah mereka telah dekat dengan seseorang yang mengidap virus corona.

“Sebagai langkah selanjutnya dalam pekerjaan kami dengan otoritas kesehatan masyarakat tentang Pemberitahuan Eksposur, kami mempermudah dan mempercepat mereka untuk menggunakan Sistem Pemberitahuan Eksposur tanpa perlu membuat dan memelihara aplikasi” kata Apple dan Google dalam sebuah pernyataan.

“Exposure Notifications Express memberikan opsi lain bagi otoritas kesehatan masyarakat untuk melengkapi operasi pelacakan kontak mereka yang ada dengan teknologi tanpa mengorbankan prinsip inti proyek tentang privasi dan keamanan pengguna” tambahnya.

Pertama kali diluncurkan pada bulan April, sistem pemberitahuan eksposur yang digunakan oleh Apple dan Google menggunakan sebagian besar pekerjaan pengembangan aplikasi ke departemen kesehatan masyarakat setempat, dengan fokus memastikan privasi dan interoperabilitas setelah pemberitahuan dibagikan.

iPhone versi terbaru, sistem operasi iOS yang dirilis pada pada Selasa (1/9) pengguna akan mendapatkan pemberitahuan apakah sistem paparan tersedia dari otoritas kesehatan setempat dan memungkinkan pengguna mengaturnya tanpa mengunduh aplikasi baru.

Pada perangkat Android, pengguna juga akan mendapatkan notifikasi perintah dari sistem operasi ponsel dan tetap harus mengunduh aplikasi yang dibuat secara otomatis.
Kedua perusahaan tersebut mengatakan negara Amerika Serikat khususnya wilayah Maryland, Nevada, Virginia, dan Washington, D.C., akan menjadi tempat pertama yang menggunakan sistem baru tersebut.

Sistem baru ini bekerja bersama dengan alat yang dirilis kedua perusahaan pada bulan Mei lalu, yang memungkinkan otoritas kesehatan membuat aplikasi yang memungkinkan iPhone dan perangkat Android menggunakan sinyal Bluetooth untuk mendeteksi kedekatan dengan orang yang dinyatakan positif virus corona.

Enam negara bagian di Amerika Serikat dan 24 negara lainnya telah meluncurkan aplikasi pemberitahuan paparan COVID-19 berdasarkan teknologi Apple-Google dalam beberapa minggu terakhir. Aplikasi semakin kompatibel satu sama lain, memungkinkan pelacakan lintas batas.(na)