Bulan lalu Twitter mengumumkan bahwa mereka sedang menguji Spaces, yang beroperasi sebagai ruang obrolan dan mendukung audio dalam situs jejaring sosialnya. Kini Twitter dikabarkan telah mengakuisisi aplikasi bernama Breaker.
Dilansir dari engadget, Breaker merupakan aplikasi podcast yang berfokus pada komunitas dan elemen sosial. Mereka berdiri sejak tahun 2016 dan aplikasi tersebut pertama kali muncul (versi 1.0) di awal 2020 untuk iOS dan Android. Diharapkan Breaker bisa memperkaya layanan Space di Twitter.
Menurut pimpinan teknik Twitter Michael Montano, mereka akan membantu “meningkatkan kesehatan percakapan publik di layanan kami”. Sementara salah satu pendiri Breaker Leah Culver men-tweet bahwa dia “bersemangat untuk membantu menciptakan percakapan audio masa depan” dengan membangun Spaces. CEO Erik Berlin menulis “kami benar-benar bersemangat tentang komunikasi audio dan kami terinspirasi oleh cara Twitter memfasilitasi percakapan publik untuk orang-orang di seluruh dunia.”
Pengguna Apple iOS dapat mengakses fitur tersebut saat membuat tweet; cukup ketik beberapa baris teks yang menjelaskan pesan suara Anda, lalu tekan ikon “panjang gelombang” di bagian bawah layar untuk mulai merekam. Setiap tweet merekam audio hingga 140 detik.
Menyusul akuisisi ini, aplikasi Breaker pun akan ditutup operasionalnya mulai 15 Januari mendatang. Dan mengarahkan pengguna tentang cara mengekspor daftar langganan OPML mereka untuk digunakan di aplikasi podcast lain, dan untuk podcast yang dihosting, cara melakukannya mentransfernya ke layanan lain.
Spaces saat ini masih dalam pengujian terbatas, hanya untuk pengguna yang mendapatkan undangan versi beta. Sementara itu aplikasi Clubhouse baru-baru ini menjadi terkenal dengan jenis diskusi audionya yang sama.
Sayangnya, tidak ada informasi detil tentang jenis teknologi apa yang akan dibangun oleh tim Breaker, meskipun kemampuan untuk mengekspor percakapan untuk didengarkan nanti bergaya podcast, namun dapat membantu memperluas diskusi lebih dari sekadar mendengarkan secara live.
Produk baru ini telah memasuki pengujian beta pada bulan Desember. Twitter saat ini mencoba menyelesaikan tidak hanya masalah teknis dan bug dengan fitur tersebut, tetapi juga masalah yang lebih kompleks yang muncul dari menghosting audio langsung, termasuk moderasi.(kl)