Cina Luncurkan Pengadilan Siber Untuk Tangani perselisihan Seputar Masalah Internet

Pengadilan siber yang baru dibentuk di kota Hangzhou akan mulai menerima kasus – kasus terkait masalah e-commerce dan seputar masalah internet. Menurut China Law Blog, pengadilan tersebut akan memiliki kemampuan untuk menangani segala aspek dari sebuah kasus secara online dari awal sama akhir.

Seperti dilansir dari The Verger, pengadilan siber tersebut akan menerima pengaduan secara online dan menyajikan kasus – kasus melalui live streaming untuk perselisihan mengenai kontrak dari online shop, perselisihan kewajiban untuk sebuah produk dari online shop, perselisihan seputar kontrak layanan internet, perselisihan pelanggaran hak cipta internet dan perselisihan yang timbul dari pinjaman keuangan yang dilakukan secara online.

Kota Hangzhou berjarak sekitar satu jam dari Shanghai dan telah dijuluki sebagai “ibu kotanya e-commerce di Cina”. Kota tersebut juga merupakan basis dari perusahaan – perusahaan seperti Alibaba dan NetEase. Selain itu Hangzhou adalah zona percontohan e-commerce lintas batas tingkat nasional di Cina. Sebagai upaya untuk meningkatkan prosedur dan pengawasan transaksi e-commerce.

Berdasarkan prosedur hukum di Cina, tuntuan terhadap perusahaan harus ditangani di kota dimana perusahaan tersebut beroperasi atau dimana alamatnya terdaftar. Untuk kasus perselisihan seputar masalah e-commerce di pengadilan Hangzhou telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, dari 600 kasus di tahun 2013 menjadi lebih dari 10,000 kases di tahun 2016.

Untuk mengajukan sebuah kasus, pertama – tama identitas penggugat harus sudah ter-verifikasi melalui Alipay (Layanan pembayaran dari Alibaba) atau hadir di hadapan petugas pengadilan di Hangshou dan memperlihatkan identitasnya. Setelah kasus tersebut diterima, proses selanjutnya adalah pra pengadilan yang dilakukan melalui internet, telepon atau konferensi video. Apabila ada sebuah penyelesaian yang telah disepakati, tuntutan selanjutnya di serahkan pada bagian file pengadilan, dimana ditangani secara online.

Setiap individu dapat mengirimkan bukti dan menghadiri sidang mereka dari jarak jauh melalui akun mereka yang telah dibuat di pengadilan siber. Semua pengiriman data terkait dengan pengadilan akan di enkripsi oleh Alibaba Cloud.

Menurut situs dari pengadilan siber, tuntutan hukum dapat diajukan dalam waktu lima menit. Pengajuan perkara secara online akan menghemat waktu dan biaya. Kepala Pengadilan, Du Qian mengatakan bahwa pengadilan siber akan menawarkan orang biasa sebuah solusi yang eifisien dengan biaya murah untuk perselisihan yang terjadi di internet. Disamping itu hal ini akan memberikan hak yang sama bagi siapa saja yang berbelanja secara online.(hh)

Sumber