Facebook Messenger dan Instagram sudah digabungkan, lebih dari 18 bulan setelah CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengumumkan keinginannya untuk mengintegrasikan kedua platform tersebut. Integrasi ini menindaklanjuti rencana yang sebelumnya terungkap di awal tahun 2019.
Ini adalah langkah pertama dari tujuan utama yang diumumkan untuk menggabungkan tidak hanya Instagram dan Messenger, tapi juga WhatsApp, dan mengaktifkan enkripsi end-to-end untuk semua pesan yang terkirim antara tiga aplikasi tersebut.
“Kami menghubungkan pengalaman Messenger dan Instagram untuk memberikan beberapa fitur terbaik Messenger ke Instagram,” Jelas pemimpin Instagram dan Messenger, Adam Mosseri dan Stad Chudnovsky. “Pengguna Instagram bisa memutuskan apakah mereka akan langsung memperbarui aplikasi untuk merasakan pengalaman yang baru.”
Para petinggi itu menjelaskan, “Dalam penelitian kami, empat dari lima orang yang menggunakan aplikasi olah pesan di AS mengatakan bahwa menghabiskan waktu bercengkrama dengan teman atau keluarga di aplikasi-aplikasi ini sangat berarti bagi mereka, namun satu dari tiga orang kadang kesulitan untuk mengingat dimana letak utas percakapan tertentu. Dengan pembaruan ini, akan semakin mudah untuk tetap terhubung tanpa memikirkan aplikasi mana yang akan digunakan untuk berkomunikasin dengan teman dan keluarga.”
Integrasi dari dua aplikasi tersebut membutuhkan persetujuan dari pengguna agar akun mereka bisa digabungkan, jadi Facebook menawarkan fitur baru untuk memancing pengguna melakukan pembaruan. Pembaruan akan memungkinkan pengguna untuk mengirim “stiker selfie”, menonton video instagram dengan teman saat panggilan video, dan mengirim pesan yang sudah terhapus.
Dilansir dari web theguardian.com, Facebook mengatakan fitur baru tersebut akan segera dirilis ke “beberapa negara”, dan “secepatnya untuk seluruh dunia”. Tidak ada detail waktu untuk sebagian besar rencana kontroversial yang diumumkan pada postingan Zuckerberg di bulan Maret 2019: integrasi WhatsApp dengan Facebook Messenger dan Instagram, serta keputusan untuk mengaktifkan enkripsi end-to-end ke semua obrolan di tiga platform tersebut.
“Kami masih memikirkan bagaimana komunikasi antar aplikasi akan bekerja dengan WhatsApp,” kata juru bicara Facebook. “WhatsApp akan tetap menjadi aplikasi dengan enkripsi end-to-end yang terpisah untuk sekarang.”
Pengumuman awal dari rencana tersebut ramai dikritik sebagai usaha untuk secara proaktif melindungi Facebook dari kelompok antitrust yang bisa memaksa untuk memisahkan WhatsApp dan Instagram menjadi dua perusahaan berbeda. Zuckerberg beralasan bahwa ini adalah perubahan yang sangat diperlukan oleh perusahaan.
“Jika kami melakukannya dengan baik, kami bisa menciptakan platform yang bisa menjadi lebih penting dari platform yang sudah kami ciptakan sebelumnya untuk membantu orang-orang agar dapat terhubung dan berbagi secara lebih terbuka,” tulisnya.
Meski begitu, penggabungan fitur antar sesama anggota Facebook Group sudah bukan hal baru lagi. Mengingat bos besar Facebook, Mark Zuckerberg, berambisi untuk membuat Facebook, Messenger, Instagram, WhatsApp, dan Twitter untuk saling terkoneksi.(kl)