Pengguna smartphone Android harus berhati-hati dengan aplikasi yang telah terinstal, baru-baru ini ditemukan 23 aplikasi berbahaya. Dari Google hingga Samsung, smartphone Android menjadi salah satu perangkat mobile paling popular di dunia.
Peneliti dari Sophos telah memperingatkan mengenai sekumpulan aplikasi baru yang mengandung ‘fleeceware’ yang berbahaya dan bisa melakukan scam. Sophos menemukan 23 aplikasi yang melanggar kebijakan aplikasi baru Google Play Store.
Fleeceware adalah sejenis malware pada aplikasi seluler yang hadir dengan biaya berlangganan yang berlebihan dan tersembunyi. Aplikasi ini juga memanfaatkan pengguna yang tidak tahu cara membatalkan langganan untuk tetap menagihnya walaupun pengguna telah lama menghapus aplikasi tersebut. Saat ini, lebih dari 600 juta pengguna memasang aplikasi Android dari Play Store.
Dilansir dari situs web mirror.co.uk, peneliti Jagadeesh Chandraiah mengatakan bahwa peraturan baru yang disampaikan oleh Google didesain untuk menangani beberapa tampilan marketing yang menipu.
“Mereka juga memiliki beberapa celah yang mengizinkan perilaku lain yang dianggap tidak sopan” kata Jagadeesh.
Aplikasi-aplikasi berbahaya ini menggunakan banyak cara untuk menipu pengguna yang tidak curiga dan kemudian mengambil uang pelanggan. Beberapa dari mereka menggunakan taktik yang disebut ‘blind sub’, dimana mereka menjebak pengguna dengan janji free trial, tanpa disertai detail mengenai seberapa lama free trial-nya berlangsung atau seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan setelah free trial. Kemudian lainnya menggunakan teknik yang disebut ‘spam subscribtions’.
Chandraiah mengatakan jika pengguna mendaftar sekali dan kemudian sadar bahwa telah berlangganan di banyak aplikasi yang berbeda, karena aplikasi fleeceware saling mengiklankan satu sama lain.
“Terkadang pengguna tanpa sadar berlangganan di aplikasi yang biayanya mencapai ratusan dollar dengan mengeklik tombol seperti ini” tambah Chandraiah.
Sementara itu, teknik jahat lainnya yaitu membuat aplikasi menampilkan syarat dan ketentuan dalam font abu-abu dengan latar belakang putih, sehingga sangat sulit untuk dibaca.
Chandraiah menjelaskan meskipun tidak sepenuhnya fleeceware, beberapa aplikasi yang meminta biaya langganan masih menampilkan harga atau ketentuan. Namun menggunakan font abu-abu di latar belakang putih atau menggunakan font yang sangat kecil sehingga menyatu dengan latar di permintaan berlangganan mereka.
“Dengan melakukan hal tersebut penerbit memang mematuhi aturan, tapi tidak secara umum. Mereka menampilan semua detail langganan tapi membuatnya sulit dibaca.”
Berdasarkan penemuan tersebut, para peniliti meminta pengguna Android untuk lebih waspada terhadap aplikasi yang ingin mereka unduh.
Chandraiah menambahkan “Berhati-hatilah terhadap aplikasi yang memiliki periode trial yang singkat dan biaya mahal. Jika pengguna ingin membatalkan langganan dari aplikasi trial, ikuti instruksi yang disediakan oleh Apple untuk pengguna iOS atau oleh Google untuk Pengguna Android.”
Pengguna Android juga disarankan untuk memeriksa ulang aplikasi yang telah terinstal dan jika terdapat salah satu aplikasi berbahaya ini segera menghapus. Berikut 23 aplikasi yang sebaiknya segera dihapus dan diwaspadai.
Photo converter. File converter. Jpeg converter, recovery deleted. Recovery photo, photo backup, screen recorder, game recorder, screen recording, photo grid mixer, instagrid, compress video, video extractor, smart search, images search, emmcs wallpaper, wallpaper.work.application, gametris.wallpaper.application, tell.shortvideo, csxykk. Fontmoji, video.magician, el2020xstar.xstar, dev.palmistryastrology, dev.furturescope, fortunemirror, itools.prankcallfreelite, isocial.fakechat, old.me, myreplica.celebritylikeme.pro.(na/hh)