Kekuatan Nama Mukidi Yang Menghebohkan Netizen

Jakarta – Untuk yang telah bergabung dengan sebuah grup di WhatsApp tentu sudah mengetahui akhir-akhir ini banyak beredar humor yang menggunakan nama Mukidi. Sudah dua hari ini nama tersebut menyebar di internet melalui grup WA. Isi humornya bermacam-macam namun selalu menggunakan nama Mukidi.

Dengan hebohnya nama Mukidi yang saat ini beredar, tentunya tidak sedikit orang yang bertanya-tanya siapa sebenarnya Mukidi dan kenapa dia digunakan sebagai bahan didalam humor-humor yang beredar?

Tidak ada yang tahu alasan pastinya kenapa penggunaan nama Mukidi hadir di setiap humor. Menurut masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur nama tersebut sudah digunakan sebagai bahan candaan semenjak lama. Mengenai arti nama Mukidi itu kembali ke intepretasi seseorang, bisa nantinya berarti sesuatu yang positif bisa juga negatif.

Tentunya kita sudah bisa menilai dari namanya sendiri Mukidi, bisa memberikan kesan bahwa ia adalah seorang sosok yang kampungan. Maka tidaklah mengherankan apabila humor-humor yang muncul banyak menggunakan nama Mukidi. Apabila di daerah Jawa Barat mungkin sosok Mukidi ini bisa di samakan dengan tokoh Kabayan.

Beberapa hari terakhir ini Mukidi seolah-olah menjadi sosok selebriti yang namanya kerap muncul di WA. Hal ini disebabkan oleh banyak orang yang juga menyebarkannya, sehingga untuk orang yang tadinya tidak mengerti malah jadi ikutan juga menikmati humor-humor yang berhubungan dengan Mukidi.

Intinya dalam menghadapi Mukidi ini janganlah kita menyikapinya terlalu serius. Di era digital saat ini kita coba nikmati saja. Selagi munculnya humor-humor Mukidi ini dalam batas wajar ya tentunya tidak masalah. Ketimbang menyebarkan isu sara dan fitnah tentulah Mukidi jauh lebih baik. Mungkin anda memiliki humor lain mengenai Mukidi, anda bisa berbagi di grup WA anda.

Ini adalah contoh humor mengenai Mukidi yang dikutip dari detik INET:

Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya.

Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.

Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat dengan warna merah juga.

Karena kini 17 Agustusan, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan “INDONESIA TETAP JAYA”.

Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dangan tulisan “INDONESIA TETAP MUKIDI”