Tantangan Transformasi Digital Industri Telekomunikasi

Jakarta – Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) bekerja sama dengan PDMAI/PPM Manajemen Rabu (24/08/2016) di Auditorium PPM Manajemen, Menteng, Jakarta telah menyelenggarakan Industry Gathering dengan tema “The Power of Digital Transformation in the Telecommunication Industry”.

Acara tersebut dihadiri oleh anggota MASTEL yang mewakili perusahaan, asosiasi, individu dan akademisi serta mitra MASTEL baik dari lingkungan pemerintah maupun swasta.

Pembicara yang hadir antara lain Prof. Dr. Henry Subiakto, Staf Ahli Menkominfo bidang Komunikasi dari pemerintah, Andi Ilham Said (Faculty Member PPM School of Management dari akademisi dan Sebastian Jammer , VP Corporate Strategy dan Business Transformation CEO XL Axiata selaku praktisi di industri telekomunikasi.

Acara diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Koordinator PDMAI, Pepey Riawati Kurnia yang memberikan penjelasan mengenai PDMAI serta misi dan visinya, kemudian disusul dengan penayangan video profil PDMA Indonesia.

Pada kesempatan yang sama dalam sambutannya Ketua Umum MASTEL Kristiono mengatakan tema yang diambil sangat menarik dan juga merupakan tantangan bagi industri telekomunikasi. Apalagi ada kesulitan mendeteksi industri telekomunikasi ini dalam prespektif panjang. Saat ini sudah terbentuk digital entity yang akan terkoneksi pada global network. Dimana ini akan berdampak pada sosial ekonomi, karena semua sektor akan tersentuh oleh industri ini.

Henri Subiakto pada presentasinya menyampaikan bahwa teknologi telekomunikasi merupakan teknologi lama. Saat ini lebih banyak berkembang layanan yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi. Seperti muncul layanan fenomena OTT (over the top) yang dapat memenuhi segala keperluan penggunanya. Maka dari itu perlu adanya upaya dari pemerintah untuk memastikan layanan OTT asing memiliki server lokal, seperti yang tertulis pada PP 82/2012.

Dari sudut pandang akademis Andi Ilham Said menjelaskan bahwa dengan adanya teknologi digital banyak perusahaan melihatnya sebagai sebuah peluang. Dimana mereka akan bisa meningkatkan brand meraka serta memperluas pasar untuk jasa dan produk mereka. Bahkan banyak perusahaan menjadi sukses setelah melakukan implementasi teknologi digital pada usahanya. Namun, berhasilnya teknologi digital dalam sebuah usaha tergantung kepada sosial budaya dan dukungan seorang pemimpin yang handal.

Sementara menurut Sebastian Jammer sebagai pelaku industri telekomunikasi tidak memiliki DNA untuk bersaing langsung dengan para pelaku layanan digital dunia. Infrastruktur masih merupakan bisnis utama mereka, namun perlu adanya adaptasi terhadap infrastruktur bisnis modelnya. Disamping itu masih ada peluang untuk mempelajari bagaimana para pelaku layanan digital dunia menjalankan bisnisnya dan melihat bagaimana cara mereka mendapatkan konsumen dengan menggunakan layanan digital tersebut.