Twitter Akan Luncurkan Kembali Program Verifikasi

Twitter mengungkapkan rencana untuk mengubah kebijakan barunya mengenai bagaimana akun diverifikasi atau mendapatkan centang biru “verified” di platform mereka.

Perusahaan media sosial tersebut mengatakan di sebuah postingan blog bahwa mereka berencana untuk meluncurkan kembali program verifikasi mereka, termasuk proses pendaftaran untuk publik di awal 2021. Twitter juga akan membuka periode feedback publik terkait kebijakan baru tersebut pada hari selasa dan akan berlangsung sampai 8 desember.

“Kami membagikan awal dari rencana kami untuk mengubah cara orang dapat mengidentifikasi diri mereka di Twitter, dimulai dengan verifikasi dan meminta publik untuk memberi masukan tentang draf kebijakan verifikasi baru kami”, ujar Twitter dalam postingan blog resminya, Selasa (24/11)

Dilansir dari reuters, twitter mengatakan mereka menghentikan sementara pengajuan verifikasi untuk publik pada 2017 setelah mendengar feedback bahwa program tersebut membingungkan banyak orang tentang siapa saja yang bisa mendapatkan lencana tersebut. Mereka mengatakan bahwa pada saat itu tanda ceklis biru dikira suatu bentuk “endors atau indikator kepentingan.”

Setahun kemudian, Twitter mengatakan bahwa mereka sedang memperbaiki program verifikasi untuk fokus pada isu seperti integritas suatu pemilihan, walaupun ada beberapa akun yang tetap mendapatkan status “verified”, seperti pakar-pakar kesehatan yang memposting tweet tentang COVID-19.

“Sejak itu, kami belum mengetahui dengan jelas siapa yang dapat diverifikasi dan kapan, mengapa sebuah akun tidak bisa diverifikasi dan apa arti diverifikasi,” kata Twitter di postingan blog hari selasa.

Perusahaan tersebut sudah menetapkan kriteria yang lebih mendetail mengenai “faktor penting” dari akun aktif dan terkenal yang akan di verifikasi, seperti pejabat pemerintah, perusahaan, lembaga nonprofit, organisasi berita, pekerja dunia hiburan, tim olahraga, atlet, dan aktivis.

Twitter juga mengatakan bahwa mereka mungkin akan memverifikasi akun yang memenuhi standar lainnya seperti akun-akun yang paling banyak di-follow di suatu negara dan memiliki pengaruh besar diluar Twitter, yang mana bisa dinilai melalui tren pencarian Google, referensi Wikipedia atau keluaran liputan berita.(kl)