Baru-baru ini, para peneliti di Southern Methodist University di Texas menemukan bahwa peretas dapat memecahkan kata sandi hanya dengan mendengarkan suara penekanan tombol di ponsel pintar. Mikrofon ponsel pintar dapat memberikan kesempatan peretas untuk mengetahui kata sandi pengguna hanya dalam beberapa menit.
Tidak peduli seberapa kuat keamanan komputer, peretas akan selalu menemukan cara untuk memecahkan kata sandi yang digunakan. Ketika pengguna mengetik di keyboard komputer, gelombang suara yang dihasilkan dapat diterjemahkan oleh ponsel pintar para peretas. Yang lebih menakutkan adalah suara ini dapat didengar bahkan di tempat-tempat ramai atau bising seperti transportasi umum, kedai kopi, dan lain-lain.
Seperti yang kita semua tahu, mikrofon ponsel pintar selalu dalam keadaan aktif, sampai ponsel dimatikan. Jadi, mikrofon ponsel pintar dapat mengambil gelombang suara yang dihasilkan saat pengguna mengetik kata sandi di keyboard komputer atau laptop. Gelombang suara ini kemudian diproses, sehingga memungkinkan peretas untuk memahami tombol mana yang sedang ditekan.
Aplikasi ponsel pintar juga seringkali mengharuskan pengguna untuk menerima izin aplikasi untuk mengakses mikrofon perangkat sebagai bagian dari ketentuan layanan mereka. Ini biasanya untuk memfasilitasi fungsi-fungsi tertentu dari aplikasi, namun dapat dibayangkan jika peretas dapat membuat aplikasi jahat untuk tujuan memata-matai, atau meretas aplikasi yang ada untuk membajak mikrofon ponsel pintar secara diam-diam.
Yang lebih buruk adalah seseorang tidak mengetahui bahwa mereka sedang diretas. Hal ini tentunya dilakukan secara diam-diam dan dapat dikerjakan di lingkungan yang bising seperti kedai kopi, angkutan umum, dan lain-lain.
Eric C Larson, salah satu dari dua penulis utama dan asisten profesor di Departemen Ilmu Komputer SMU Lyle School mengatakan bahwa mereka dapat mengetahui apa yang diketik orang dengan tingkat akurasi kata 41pc. Dan mereka juga dapat memperluas itu di atas 41pc, misalnya menjadi 10 kata teratas dari apa yang diperkirakan.
Namun, tim peneliti menemukan sejumlah tantangan untuk serangan seperti ini. Penyerang perlu mengetahui jenis bahan dari meja di mana korban bekerja apakah jenis seperti logam, permukaan plastik,dan lain-lain. Karena masing-masing materi menghasilkan suara yang berbeda.(hh)