Toshiba Resmi Keluar dari Bisnis Laptop

Raksasa teknologi asal Jepang Toshiba secara diam-diam telah mundur dari industri PC. Gizmodo melaporkan bahwa Toshiba diam-diam telah menjual 19,9 persen sahamnya ke Sharp dengan merek laptop Dynabook. Sharp kini beroperasi di bawah grup Foxconn dan akan menggunakan saham mayoritas sebagai pijakan untuk kembali memasuki pasar PC.

“Sebagai hasil dari pengalihan ini, Dynabook telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sharp,” kata Toshiba dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari situs web themarketactivity.com, Toshiba adalah perusahaan pertama dan menjadi pelopor dalam ruang komputer portabel, seperti yang dijelaskan oleh Computer World. Pada tahun 1985, Toshiba meluncurkan komputer laptop pertamanya yaitu T1100.

Hal ini dianggap sebagai salah satu sistem komputer yang mendukung perkembangan sektor komputer laptop. T1100 terdiri dari atribut standar yang telah ditentukan kriteria untuk PC 20 tahun ke depan. Komponen ini terdiri dari baterai listrik interior yang dapat diisi, layar LCD reflektif 640×200 pixel yang efisien dalam menampilkan 25 baris 80 karakter , memori 256 KB, floppy drive 3,5 inci dan juga kompatibel dengan IBM Computer. Toshiba berkembang pesat di tahun 1990-an dan 2000-an dengan lini Satellite, Portégé dan Qosmio.

Toshiba masih menjadi nama utama dalam komputasi melalui kategori seperti pencetakan dan penyimpanan, kategori seperti energi dan ritel. Merek Dynabook akan terus hidup, dalam hal ini.

Menurut Register, Toshiba memimpin pasar komputer laptop pada tahun 1990-an dan tahun 2000-an, dan menjadi salah satu dari 5 vendor komputer terbaik. Penjualan bisnis PC Toshiba pada tahun 2018 lalu merupakan bagian dari restrukturisasi yang luas di tengah kesulitan yang dialami Toshiba untuk bersaing di pasar PC. Tidak hanya itu, Toshiba juga sedang terguncang oleh kontroversi Westinghouse Electric dan skandal akuntansi.

Seperti yang diamati The Register, saingannya seperti Apple, Dell, dan Lenovo juga mengalahkan Toshiba dalam permainannya sendiri dengan ultraportable seperti seri MacBook Air dan XPS. Tambahkan pasar PC yang menyusut dan Toshiba menghadapi persaingan ketat di pasar.

Toshiba terpaksa melepaskan bisnis NAND-nya sebagai Toshiba Memory Corporation, yang akhirnya menjadi Kioxia. Toshiba juga menjual bisnis TVnya ke HiSense, dan menjual Westinghouse Electric ke Mitra Bisnis Brookfield.(na)